Acara rutin yang dilaksanakan oleh kaum muslim/muslimah hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Rasulullah lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal. Maulid Nabi bukan berarti untuk merayakan atau membuat pesta untuk kelahiran nabi, tetapi karena pada hari tersebut mengandung banyak makna ataupun banyak sejarah yang harus diingat.
Rasulullah lahir di kota Mekkah saat tahun Gajah dari pasangan Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahab. Kesedihan dimulai pada saat Rasulullah lahir karena pada hari tersebut bertepatan dengan meninggalnya sang ayah Nabi di umur 25 tahun, Abdullah meninggal dunia saat dalam perjalanan ketika akan berdagang ke Syam. Ada beberapa kisah yang menyatakan meninggalnya Abdullah pada saat Nabi didalam kandungan, tetapi ada juga yang mengatakan Abdullah meninggal pada saat Nabi Muhammad dilahirkan.
Dikutip dari Unusia.ac.id Maulid Nabi pertama kali diperingati di daerah Irbil, Baghdad. Acara itu diperingati dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an bersama-sama, membaca sejarah ringkas kehidupan ataupun perjuangan Rasulullah, melantunkan shalawat dan syair-syair dan diisi juga dengan ceramah agama Islam.
Dikutip dari news.detik.com Maulid Nabi pertama kali diperingati oleh kalangan Dinasti Ubaid (Fathimi) di Mesir yang berhaluan Syiah Ismailiyah (Rafidhah). Berkuasa di Mesir pada tahun 362-567 Hijriyah. Selain perayaan Maulid nabi mereka juga memperingati Asyura, Perayaan Maulid Ali, Maulid Hasan, Maulid Husain, Maulid Fatimah dan lainya.
Sementara itu teori lain menyampaikan bawah Maulid Nabi pertama kali diperingati oleh Sultan Shalahuddin Al Ayyubi atau Muhammad Al Fatih. Yang bertujuan untuk meningkatkan semangat jihad kaum muslimin, dalam rangka menghadapi perang salib melawan kaum salibis di Eropa.
Lalu Indonesia sendiri memperingati pertama kali Maulid Nabi Muhammad pada 1404 Masehi, perrayaan ini berkembang pada sat indonesia dipegang oleh Wali Songo. Perayaan tersebut dilakukan demi menarik hari masyarakat Indonesia untuk memeluk agama Islam.
Dikutip dari buku 37 Masalah Populer: untuk ukhuwah islamiyah karya H Abdul Bomad, Maulid Nabi diperingati sebagai bentuk mengingatkan manusia tentang risalah dan sirah dari Rasulullah SAW, dengan begitu umat Islam akan memahami bahwa satu-satunya teladan adalah Rasulullah SAW.
Berdasarkan Qur’an surat Al A’raf ayat 157, Allah SWT berfirman mengenai keutamaan memuliakan dan mencintai Nabi Muhammad SAW sebagai berikut
Arab: اَلَّذِيْنَ يَتَّبِعُوْنَ الرَّسُوْلَ النَّبِيَّ الْاُمِّيَّ الَّذِيْ يَجِدُوْنَهٗ مَكْتُوْبًا عِنْدَهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ وَالْاِنْجِيْلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهٰىهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبٰتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبٰۤىِٕثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ اِصْرَهُمْ وَالْاَغْلٰلَ الَّتِيْ كَانَتْ عَلَيْهِمْۗ فَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِهٖ وَعَزَّرُوْهُ وَنَصَرُوْهُ وَاتَّبَعُوا النُّوْرَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ مَعَهٗٓ ۙاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Latin: allażīna yattabi’ụnar-rasụlan-nabiyyal-ummiyyallażī yajidụnahụ maktụban ‘indahum fit-taurāti wal-injīli ya`muruhum bil-ma’rụfi wa yan-hāhum ‘anil-mungkari wa yuḥillu lahumuṭ-ṭayyibāti wa yuḥarrimu ‘alaihimul-khabā`iṡa wa yaḍa’u ‘an-hum iṣrahum wal-aglālallatī kānat ‘alaihim, fallażīna āmanụ bihī wa ‘azzarụhu wa naṣarụhu wattaba’un-nụrallażī unzila ma’ahū ulā`ika humul-mufliḥụn
Baca juga artikel lainya : Halal Lifestyle menumbuhkan Ekonomi Indonesia
Artinya: (Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakanmu, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang beruntung.
Lalu kenapa ajaran Islam selalu meneladani Nabi Muhammad mulai dari sifat, perlakuan, cara berpenampilan, berperilaku kepada orang lain dan lainnya?
Berikut beberapa alasan kenapa kita sebagai umat muslim perlu meneladani Rasulullah. Pertama, Rasulullah adalah manusia yang sangat patuh atau sangat taat dalam hal beribadah, bahkan kaki nabi hingga bengkak karena saking taat dan patuhnya kepada perintah Allah SWT.
Kedua, kehadiran Nabi Muhammad SAW adalah sebuah kesemestaan mengatasi waktu dan tempat, karena tidak hanya membawa ajaran, tetapi juga rahmat yang dianugerahkan Allah SWT.
Ketiga, Nabi Muhammad SAW selalu sabar pada saat menyampaikan dakwah. Selalu terbuka tanpa menyimpan dendam dan sakit hati.
Kesimpulannya, siapapun yang pertama kali memperingati hari Maulid Nabi harus kita syukuri karena dengan adanya peringatan hari tersebut kita dapat tersadar atas perjuangan Rasulullah untuk membela Islam menyebar luaskannya. Rasulullah adalah pahlawan kita, maka segala sesuatu yang baik ataupun dapat kita tiru- tirulah selama itu tidak merugikan orang lain dan tidak memberatkan kita, karena agama Islam adalah agama yang mempermudah hidup kita, menyehatkan kita dan membuat kita selalu bersyukur.
[…] Baca juga artikel lainya : Apa itu Maulid Nabi? Simak Penjelasanya berikut ini […]
[…] Baca juga artikel lainya : Apa itu Maulid Nabi? Simak Penjelasanya berikut ini […]